Sunday 1 June 2014

hujan dan mawar

Hujan..
Mengapa kau datang di saat ku terluka?
Tahukah? Tetesmu semakin menyiratkan duka hampa..

Hujan..
Aku ingat ketika rintikmu menyentuh lembut mawar ini..
Membuat segar, membuat mekar..
Tak lama datangmu lebat
Lengkap dengan hembusan angin yang terlewat kencang..

Jangan..
Aku mohon jangan terlalu deras..
Kini percikmu tak lagi segar..
Sakit..
Bahkan tetes lembutmu yang dulu kini menjelma jarum menggigit kulit
Nyeri..

Hey hujan,
Jangan lagi kau sentuh!
Jangan sampai derasmu menyakiti mawarku!
Aku tak ingin mawarku sakit, dan kemudian gugur..

No comments:

Post a Comment