Mulutku bungkam mendengar kau curahkan apa yang kau, dan juga kau rasa
Telingaku panas
Hatiku lebur menjadi satu dengan serpihan hati yang terjatuh
Sama. Sakit.
Ah, tidak..
Hatiku terlalu banyak mengambil tempat
Melihatmu bangkit aku ingin
Entah..
Kenapa tak kulacurkan saja hatiku ini?
Sebut saja aku pelacur hati
Kujajakan hati ini demi sesuap bahagia dan secuil cinta
Darimu, darinya, dari siapapun setelah putus cinta
Sebut saja aku pelacur hati
Kupungut saja hati yang sudah retak, yang kemudian kujadikan utuh
Sehingga sesegera mungkin dapat kau, kau, dan juga kau pakai lagi untuk mencintai wanita lain
Sebut saja aku pelacur hati
Tak tahu diri mengambil sisa hati yang jatuh, yang rapuh
Menyesap nikmatnya cinta untuk sesaat
Dan kemudian membalikkan badan, membiarkanmu mencari cinta baru
Sebut saja aku pelacur hati
Permisi pergi setelah kau siap berpindah hati
Menyisakan kenangan yang sempat kukecap kemarin
Hati nyeri, namun tak bisa kitinggalkan rutinitas ini
Ya, sebut aku pelacur hati
eaa Permaisuri lagi galau, apa karena ada cinta lain di hati mu? *ups
ReplyDelete-,-Ini udah aku bikin dari lama om, tapi aku nyimpennya di hape..baru aku tulis di blog
DeleteHalo, Wila. Maaf ya aku baru sempat blogwalking ke sini. Keren juga puisinya.
ReplyDeleteSudah saya follow ya :)
iya, makasih kak
Deletewil, jangan bilang puisimu terinspirasi dari tulisan blog ku? # kumohon jangan bilang iya..
ReplyDeletekok isinya mirip mirip
Lah aku ae durung moco blog e sampean sing anyar mas-,- moso mirip se?
ReplyDeleteblog yang lama... nek yang baru gak nyambung ...
ReplyDeleteisine kok mirip karo kegalauanku... hashs
Pelacur Hati, aduh aduh :3
ReplyDeleteKeren mba tulisan ne :))
hihihiii..makasih kak..
Deletebahasanya itu lho Wil..... pelacur hati.pemilihan kata yg agak nyentrik hehhee
ReplyDeletewah...kalau ngedepin masalah cinta mesti sabar, gak boleh grusa-rusu.
apalagi kalo kita bicara tentang orang2 yg dengan mudah berpaling..oh tidaaakk
(nyambung ga sih) ydh overall bagus tulisannya, curcolkah?
hihihii...mmmmm...dibilang curcol ga sepenuhnya curcol sih kak.. ini fiksi doang sih..
Deletebagian "Mulutku bungkam mendengar kau curahkan apa yang kau, dan juga kau rasa"
ReplyDeleteitu ada kata yg kurang gak sih? ._. agak ganjel
sebelum kata dan mungkin ada kata apa gitu, agak ganjel bagian apa yang kau .... (?)
kaya ada lanjutannya tp lupa diketik gitu :|
apa kau mau mencicipi hati ini ?
caba saja :3 hati ini rasanya pedas, karetnya 2
lalu boleh kau tinggal pergi ketika hati ini dibuka pemesan aslinya
:))))
ahahahaaa..tau aja nih bang ges..
Deleteemang sebenernya kata-katanya banyak yang di skip gara-gara aku nulisnya kan awalnya di note hape, karakternya terbatas kan..nah waktu mo nulis di sini lagi blank, jadi aku lupa apa yang harus aku tambah..hahahaaa
Pelacur hati, aaaaaah cakep banget pemilihan kata2nya :)
ReplyDeletehihihii..makasih
Delete“Sebut saja aku pelacur hati
ReplyDeleteKupungut saja hati yang sudah retak, yang kemudian kujadikan utuh
Sehingga sesegera mungkin dapat kau, kau, dan juga kau pakai lagi untuk mencintai wanita lain”
Amazing, aku menangkap sajak ini seolah bangkit dari keterpurukan namun disambar lagi oleh sesuatu yang memilukan, yang menyakitkan. Namun, sebagai posisi kakak yang tersakiti saya kira pelacur hati kurang nyaman digunakan (maaf, sekedar masukan). Karena, pelacur itu memiliki stretotip yang kurang enak.
hmmm...*manggut-manggut*
Deleteapa dong? rental hati? hihihiii...
Heiiii Kauuuu.... Pelacur Hati,!!!
ReplyDeleteEh kalo gitu aku pelacur hati juga dong, apa karena pake rok mini jadi alasan #BukaSikitJoss #halah
Lama juga gak mampir kesini,, will balik ke grup WA dongg,, biar ad yg biisa di bully... :3
-___-" kak er...
Deletejangan bully akuuuuuh....
wadow pelacur hati rasanya gimana ya mungkin sakit banget mungkin lebih tepatnya cuma jadi selingan doang ,,
ReplyDeletemmm...apa ya? pelacur hati itu sama sakitnya kok sama korbannya..
Deletentar deh aku bikin sekuelnya : )
Hmm. Pelacur hati? kosa katanya terlihat ekstrem untuk menggambarkan hati seseorang. Tapi, keren sih. Hehehe.
ReplyDeleteNgomongin soal pelacur hati, bener kata nazar.
Pasti sakit banget. Karena cuma dijadikan pelampiasan doang. :'""
iya, dan dia rela memfasilitasi hati
DeleteWah betul kata Oges, ada beberapa kata yang janggal dalam menyebut kau, dan kau, kau juga itu.
ReplyDeleteSo far, puisi ini keren kok, Mei. Meski baru sempat ditulis di blog. :)
Selamat menikaah.^^ *biardeh nggak nyambung
hah???
Deletesiapa yang nikah kak?
yang nikah kak mei, bukan aku -___-"
Kta katanya keren, vulgar vulgar marah gmn gtu...wlo agak gak nangkep sma kta ktanya @.@ bagus tapiiiii
ReplyDelete